PIE (Post-Inflammatory Erythema)
Adalah bekas jerawat yang muncul akibat kerusakan pembuluh darah kecil di lapisan kulit setelah peradangan. Biasanya muncul sebagai noda merah muda, merah, atau ungu, dan sering terlihat pada kulit yang terang.
Menurut jurnal The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (2018), PIE adalah bentuk vasodilatasi pascainflamasi—alias pelebaran pembuluh darah akibat peradangan.
PIH (Post-Inflammatory Hyperpigmentation)
Ini muncul ketika kulit memproduksi melanin berlebih setelah peradangan. Noda berwarna coklat atau gelap ini lebih sering terjadi pada kulit yang lebih gelap.
Menurut studi dari International Journal of Dermatology (2020), PIH sering terjadi karena gangguan melanogenesis, yaitu proses pembentukan melanin yang berlebihan setelah trauma kulit, seperti jerawat.
⚡ Triggering Factors & Perbedaan Nyata
-
PIE biasanya nggak bisa sembuh sendiri tanpa bantuan skincare aktif.
-
PIH butuh waktu lebih lama, bahkan bisa bertahan berbulan-bulan, terutama tanpa perlindungan SPF yang memadai.
-
PIE = lebih vaskular → butuh anti-inflamasi dan soothing agent.
-
PIH = lebih pigmentasi → butuh brightening agent & exfoliator ringan.
💡 Apa yang Bisa Dilakukan?
Untuk PIE, kamu bisa coba:
-
Probiotic
Untuk PIH, kamu butuh:
-
Probiotic
Referensi:
-
Draelos ZD. (2018). The Effect of Skincare Ingredients on Postinflammatory Conditions. JCAD.
-
Alexis AF. (2020). Postinflammatory Hyperpigmentation in Skin of Color: Treatment and Prevention. Int J Dermatol.
“Don’t forget to take care of your skin.”
— Skincare Reminder